Kabar hoax mengenai kanker terus menyebar dan berkembang, meski kebenaranya sering kali dipertanyakan. Mari kita cari tahu fakta mengenai kanker.
Kabar hoax tentang kanker sering beredar di kalangan masyarakat dan tak jarang menimbulkan ketakutan yang tak mendasar. Perkara tersebut bahkan berhasil meyakinkan banyak orang dan mereka merasa terbatas untuk melakukan sesuatu.
Faktanya? Merokok hanya dapat meningkatkan risiko kanker. Kelebihan berat badan dan/atau terkena paparan sinar ultraviolet secara berlebihan hanya akan meningkatkan risiko kanker.
Tetapi faktanya? Penelitian berkata sebaliknya. Stres, Makanan, minum menggunakan botol plastik, terkena paparan gelombang eletromagnetik dari microwave hanya dapat meningkatkan risiko kanker, bukan penyebab utama kanker.
Namun sayang, anggapan tersebut masih melenceng dari fakta medis yang sebenarnya. dr. Sara Elise Wijono mengatakan bahwa penyakit kanker tidak diwariskan secara langsung.
"Penyakit kanker tidak menurun. Jika ada keluarga yang menderita kanker, Keturunannya tidak akan otomatis akan terkena kanker juga. Tapi, perlu diingat pada beberapa jenis kanker, yang memiliki riwayat kanker di keluarga akan meningkatkan risiko untuk mengalami kondisi yang sama," ujar dr. Sara Elise Wijono.
Dr. Smith mengatakan bahwa jumlah orang yang percaya pada penyebab kanker yang belum terbukti telah meningkat sejak awal abad ke-21. Hal ini diakibatkan karena cara mengakses informasi melalui internet dan media sosial. Ia menyarankan agar Anda meningkatkan pendidikan publik mengenai kanker yang sebenarnya.
"Hal itu akan membantu orang untuk membuat keputusan dalam kehidupan mereka dan memastikan tidak khwatir tanpa bukti yang meyakinkan," terang Dr. Smith.
Tidak ada tindakan khusus yang bisa dilakukan untuk bener-benar melawan kanker. Namun, dengan megetahui tentang risiko kanker, seseorang mungkin akan berpeluang besar untuk terhindar dari penyakit kanker.
Mari kita bekali diri dengan pengetahuan dan sumber yang dapat dipercaya. Berhati-hatilah jika Anda mendengar kabar hoax tentang kanker. Jangan menerima berita secara mentah-mentah, apalagi tentang kanker atau kesehatan lainnya. Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter.
Kabar hoax tentang kanker sering beredar di kalangan masyarakat dan tak jarang menimbulkan ketakutan yang tak mendasar. Perkara tersebut bahkan berhasil meyakinkan banyak orang dan mereka merasa terbatas untuk melakukan sesuatu.
Penyebab Kanker
Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah anggapan orang-orang yang beredar tentang penyebab kanker beserta fakta ilmiahnya:Orang yang merokok sudah pasti kena kanker
Dilansir dari BBC, dari survei terhadap 1.330 penduduk Inggris yang diterbitkan di European Journal of Cancer, kebanyakan orang mengatakan bahwa faktor utama penyebab kanker adalah merokok.Faktanya? Merokok hanya dapat meningkatkan risiko kanker. Kelebihan berat badan dan/atau terkena paparan sinar ultraviolet secara berlebihan hanya akan meningkatkan risiko kanker.
Penyebab utama kanker adalah stres, makanan, dan wadah plastik
Melalui survei yang dilakukan oleh para peneliti dari University Collage London dan University of Leeds menemukan bahwa lebih dari 40% orang berpikir bahwa stres dan ketagihan mengonsumsi makanan terentu dapat menyebabkan kanker.Tetapi faktanya? Penelitian berkata sebaliknya. Stres, Makanan, minum menggunakan botol plastik, terkena paparan gelombang eletromagnetik dari microwave hanya dapat meningkatkan risiko kanker, bukan penyebab utama kanker.
Kanker adalah penyakit yang dapat diturunkan (warisan keluarga)
Kanker dianggap sebagai penyakit yang menurun dari orang tua ke anaknya sudah menjadi anggapan sejak lama. Jadi, kakek, nenek, aya, dan ibu yang terkena penyakit kanker akan memiliki keturunan yang mewariskan penyakit kanker.Namun sayang, anggapan tersebut masih melenceng dari fakta medis yang sebenarnya. dr. Sara Elise Wijono mengatakan bahwa penyakit kanker tidak diwariskan secara langsung.
"Penyakit kanker tidak menurun. Jika ada keluarga yang menderita kanker, Keturunannya tidak akan otomatis akan terkena kanker juga. Tapi, perlu diingat pada beberapa jenis kanker, yang memiliki riwayat kanker di keluarga akan meningkatkan risiko untuk mengalami kondisi yang sama," ujar dr. Sara Elise Wijono.
Apa yang harus dilakukan?
Dikatakan oleh Dr. Samuel Smith dari University of Leeds bahwa dirinya amat menghawatirkan ketika melihat banyak orang yang percaya dengan faktor risiko kanker yang tidak memiliki bukti meyakinkanDr. Smith mengatakan bahwa jumlah orang yang percaya pada penyebab kanker yang belum terbukti telah meningkat sejak awal abad ke-21. Hal ini diakibatkan karena cara mengakses informasi melalui internet dan media sosial. Ia menyarankan agar Anda meningkatkan pendidikan publik mengenai kanker yang sebenarnya.
"Hal itu akan membantu orang untuk membuat keputusan dalam kehidupan mereka dan memastikan tidak khwatir tanpa bukti yang meyakinkan," terang Dr. Smith.
Tidak ada tindakan khusus yang bisa dilakukan untuk bener-benar melawan kanker. Namun, dengan megetahui tentang risiko kanker, seseorang mungkin akan berpeluang besar untuk terhindar dari penyakit kanker.
Mari kita bekali diri dengan pengetahuan dan sumber yang dapat dipercaya. Berhati-hatilah jika Anda mendengar kabar hoax tentang kanker. Jangan menerima berita secara mentah-mentah, apalagi tentang kanker atau kesehatan lainnya. Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter.